Glitter Text Generator at TextSpace.net

Kamis, 15 November 2012

Psikologi Konstitusi - William H. Sheldon



Teori dan konsep yang dikembangkan Sheldon berakar pada faktor biologi manusia, namun tidak berarti dia menolak adanya kekuatan lingkungan dan pengalaman masa lalu manusia dalam membentuk tingkah laku.

  •   Psikologi Konstitusi Masa Lalu
       Hippocrates  (Konstitusi Humors)
Hippocrates mengemukakan dua kelompok fisik manusia :
  1. Kekar-berotot-kuat : mudah mengalami stroke (penyakit kardiovaskuler, trombosis) 
  2.  Lembut-lurus-lemah : langganan penyakit tuberkulosis

Mengikuti pandangan Empedocles tentang empat unsur pembentuk semesta (udara, air, api, dan tanah ), Hippocrates mengemukakan adanya empat “humors” atau cairan di dalam tubuh manusia yang menjadi penentu temperamen manusia. Jumlah berlebihan (preponderan) dari salah satu cairan akan menjadikan orang memiliki tipe kepribadian tertentu. Cairan itu adalah darah (blood), lendir (phlegm), empedu hitam (black bile), dan empedu kuning (yellow bile).

Tipe Kepribadian menurut Hippocrates
Prepoderan Humors
Tipe Kepribadian
Gambaran Umum Tingkah Laku
Yellow Bile
Choleric
Gairah, Impulsif, Antusias, Optimistik
Black Bile
Melancholic
Pesimistik, Depresif
Phlegma
Phlegmatic
Tenang, Kalem, Setia
Blood
Sanguinic
Hangat, Ramah, Periang, Emosi ekspresif

     Franz Joseph Gall  (Phrenologi)
Dasar fikiran Gall adalah sebagai berikut :
  1. Otak adalah organ untuk berfikir 
  2.  Fikiran itu merupakan kumpulan berbagai unsur kemampuan/potensi pembawaan
  3. Potensi yang berbeda-beda itu masing-masing menempati bagian-bagian tertentu, sehingga otak bukan organ tunggal, tetapi kumpulan dari organ-organ yang yang masing-masing dihuni oleh potensi/kemampuan tertentu  
  4.  Ukuran organ-organ di otak, menentukan kekuatan potensi yang menempatinya 
  5.  Bentuk otak ditentukan oleh perkembangan berbagai organ yang ada di otak itu 
  6. Tengkorak terbentuk mengikuti bentuk otak, sehingga dataran otak dapat dibaca sebagai indeks sikap dan kecenderungan psikologis yang akurat.
Jadi, diyakini bahwa dengan mengukur permukaan dan mempelajari keanehan bentuk tengkorak, orang dapat menemukan perkembangan bagian tertentu dari “organ” otak, sehingga dapat disimpulkan potensi – sikap, sifat, kecerdasan, karakter – yang menonjol pada diri pemilik otak itu.
Ernst Kretschmer (Konstitusi Fisik)
Kretschmer menyadari adanya hubungan antara bentuk tubuh tertentu dengan dua macam gangguan mental dengan gejala siklotimik dan skizotimik :
1.       Psikotik manis-depresif (emosi yang berubah-ubah ekstrim)
2.       Skizoprenia (emosi yang datar, menarik diri, delusi, halusinasi)

Melalui penelitian terhadap foto-foto responden, Kretschmer membedakan empat macam bentuk tubuh, astenik (kurus, lemah), atletik (berotot, kuat), piknik (gemuk), dan displatik (campuran).

Tipe Kepribadian menurut Kretschmer
Kategori Fisik
Deskripsi
Sifat Kepribadian Normal
Persen Kategori Sakit Mental (%)
Manis Depresif
Skizoprenia
Astenik
Kurus, lemah
Skizotimik - Introversi
5
50
Atletik
Berotot, kuat

4
19
Campuran Astenik-Atletik
Tinggi, kuat

2
7
Piknik
Gemuk
Siklotimik - Ekstraversi
72
1
Piknik-Campuran
Gemuk, kuat

17
2
Displastik
Campuran

0
21
Total


100
100

  • Kepribadian Statis – Sheldon
Sheldon menamakan penelitian mengenai bentuk dan ukuran tubuh manusia sebagai psikologi statis atau morfologi – keseimbangan alamiah antara komponen-komponen bentuk dan struktur manusia. Struktur biologis dinamakan morfogenotip. Morfogenotip sangat penting karena bukan hanya menjadi penentu perkembangan fisik, tetapi juga menjadi penentu dalam membentuk tingkahlaku.
·         Somatotip (komponen fisik primer)

Somatotip adalah pernyataan kuantitatif mengenai derajat kepemilikian tiga komponen fisik:
1.       Endomorfi
Komponen pertama dari struktur tubuh, relatif didominasi oleh sistem vegetatif, bagian tubuh yang berkaitan dengan pencernaan makanan. Endomorfi berasala dari kata endoderm, lapisan terdalam dari embrio yang sesudah berkembang akan menjadi bagian-bagian penting dari sistem pencernaan. Tubuh yang endomorfik cenderung mudah menjadi gemuk, dengan tanda utama halus dan bulat. Tulang dan otot relatif kurang berkembang, dan fisik secara umum tidak cocok untuk kegiatan fisik yang berat.
2.       Mesomorfi
Komponen kedua dari fisik, relatif didominasi oleh otot, tulang, dan jaringan penghubung. Mesomorfi berasal dari mesoderm, lapisan tengah dari embrio yang kemudian berkembang jadi otot, persendian, dan sistem sirkulasi. Tubuh yang mesomorfik ditandai dengan wujud yang segi-segi dan keras, kokoh, tahan sakit. Fisik semacam itu cocok untuk kegiatan yang menuntut fisik, seperti kegiatan atletik dan penjelajahan.
3.       Ektomorfi
Komponen ketiga dari fisik, relatif didominasi oleh kulit dan sistem syaraf. Ektomorfi berasal dari ektoderm, lapisan terluar dari embrio yang berkembang menjadi kulit dan sistem syaraf. Tubuh yang ektomorfik ditandai dengan bentuk tubuh yang tipis, tinggi, dan otot yang lemah. Tubuh ini memiliki permukaan yang paling luas dibanding dua tipe lainnya, dalam hal proporsi ektomorp mempunyai otak dan sistem syaraf yang paling besar. Peka dengan stimulasi dan memiliki perangkat peralatan yang buruk untuk dipakai berkompetisi dalam hal kekuatan fisik.
Menurut Sheldon cara yang paling efisien untuk memperoleh somatotip adalah dengan memakai tiga macam pengukuran :
1.       Ponderal indeks (tinggi badan dibagi akar pangkat tiga berat badan)
2.       Tinggi badan maksimum (pada saat kemasakan dicapai)
3.       Trunk indeks (lingkar dada dibagi lingkar perut)

·         Komponen fisik sekunder

Somatotip sering tidak dapat menjelaskan tubuh yang kombinasi komponen-komponen dasarnya ganjil. Sheldon menjelaskan gejala ini melalui komponen fisik sekunder, yakni :
1.       Displasia
Ukuran seberapa jauh tiga komponen primer muncul tidak konsisten di bagian-bagian tubuh yang berbeda. Misal kepalanya besar mengikuti somatotip ektomorfi, rongga dadanya endomorfis, tetapi lengan tangannya mesomorfis, dst. Sheldon membagi tubuh manusia menjadi 5 bagian; kepala, dada, tangan, perut, dan kaki. Masing-masing bagian dapat ditentukan nilai somatotip primernya, dan displasia adalah jumlah perbedaan nilai somatotip ke lima bagian itu. Ternyata nilai displasia yang tinggi umumnya ditemukan pada wanita, somatotip ektomorfis, dan penderita psikosis.  
2.       Ginandromorfi
Ukuran yang menunjukkan sejauh mana fisik memiliki sifat-sifat yang biasanya terdapat pada lawan jenis “indeks g”. Ginandromorfi adalah campuran sifat fisik antar seks laki-laki dan perempuan, yang kalau campuran itu bersifat psikis biasa disebut “androgini”. Indeks g = 7 adalah hemafrodit. Sheldon membedakan dua indeks ginandromorfi :
a.  Ginandromorfi primer, diperoleh dari pengamatan jarak jauh atau dari foto
b.  Ginandromorfi sekunder, disimpulkan dari pemeriksaan fisik secara langsung, termasuk gerak fisik, suara, dan ekspresi wajah
3.       Aspek tekstural
Komponen yang menggambarkan ukuran kehalusan atau kekasaran fisik (komponen t). Komponen ini menilai keindahan dan kemenarikan  yang sukar dilakukan secara objektif. Komponen t berhubungan dengan persepsi estetik dari penampilan fisik manusia.
  • Dinamika Kepribadian
Sheldon yakin bahwa aspek fisik dan temperamen berhubungan secara istimewa. Bahkan dia menganggap keduanya adalah dua aspek dari sesuatu yang sama. Tidak mengherankan kalau ditemukan dinamika individu yang berhubungan dengan gambaran statis dirinya.
Dimensi temperamen, ditemukan 3 kelompok sifat :
1.       Viscerotonia
Saluran pencernaan adalah raja, dan kepuasan sang raja itu menjadi tujuan hidup yang utama. Orang dengan skor viskerotonia tinggi menunjukan rasa cintanya kepada kenyamanan dan cita rasa makanan, senang bergaul, dan penuh perasaan. Sikap tubuhnya rileks, reaksinya lamban, tidak mudah marah. Mereka mudah bergaul, dan toleran dengan orang lain, umumnya mudah berinteraksi dengan siapa saja.
2.       Somatotonia
Skor tinggi pada komponen ini dimiliki orang yang mencintai petualangan fisik, berani mengambil resiko, dan mempunyai keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan otot yang berat. Agresif, kurang peka dengan perasaan orang lain, suka ribut. Mereka juga pemberani, bagi yang mereka yang terpenting adalah gerakan/aksi, kekuatan, dan dominasi.  
3.       Cerebrotonia
Skor tinggi pada serebrotonia ada pada orang yang tidak suka menonjolkan diri. Orang yang suka menahan diri, mengendalikan diri, cenderung menyembunyikan dirinya sendiri dan menyembunyikan hal-hal yang dapat melibatkannya dengan orang lain. Tertutup, pemalu, sering takut kepada orang lain, memilih sendirian khususnya apabila menghadapi masalah. Bereaksi sangat cepat, sukar tidur, dan senang berada di tempat yang sempit dan tertutup.

Traits (Item Skala Temperamen) Sheldon
Viskerotonia
Somatotonia
Serebrotonia
Santai
Tegas
Tertekan, kaku
Senang kenyamanan fisik
Senang petualangan fisik
Senang responsif secara fisik
Reaksinya lamban
Gerak bertenaga
Reaksi sangat cepat
Senang makan
Senang latihan fisik
Senang berahasia pribadi
Senang kencan sebagai pengalaman sosial
Senang menguasai, nafsu, memilki kekuatan
Mental sangat intensif, perhatian berlebihan
Senang pesta
Senang mengambil resiko, mengejar peluang
Tertekan secara emosional
Senang ritual sosial dan upacara penuh aturan
Senang bicara langsung ke permasalahannya
Tatapan mata yang tajam, waspada
Senang bergaul
Senang berkelahi secara fisik
Takut terlibat dalam kegiatan sosial
Ramah, tidak membeda-bedakan orang
Berkompetisi secara agresif
Tidak tenang, tidak percaya diri
Haus kasih sayang dan penerimaan
Tidak peka dengan kebutuhan oranglain
Bertahan dengan kebiasaan dan rutinitas
Berorientasi kepada orang
Benci berada di ruangan tertutup (claustrophobia)
Benci tempat yang bebas (agoraphobia)
Emosinya seimbang
Kejam, tidak pilih-pilih
Sikap dan tingkah laku yang tidak dapat di duga-duga
Toleran
Tidak menahan suaranya
Suaranya tertahan
Puas dengan dirinya sendiri
Tahan terhadap rasa sakit
Peka dengan rasa sakit
Tidur nyenyak
Senang bersuara keras, ribut
Sukar tidur, kelelahan kronis
Tidak bertujuan, tidak mudah terangsang
Tampil lebih tua dari usia sebenarnya
Tampil lebih muda dari usianya
Ekstraversi, tidak ada hambatan mengungkapkan perasaannya kepada masyarakat
Ekstraversi, terpisah dari ketidaksadaran, perhatian dan aksi berorientasi ke dunia luar
Introversi, dalam perasaan dan perbuatan, orientasi ke kesadaran diri, kurang peduli dengan lingkungan penyesuaian diri
Sosialitas dan hangat bertambah kuat ketika mabuk alkohol
Agresif dan keinginan berkuasa bertambah kuat ketika mabuk alkohol
Tertekan, lelah, dan depresi bertamabah kuat ketika mabuk alkohol
Membutuhkan orang, kalau menghadapi masalah
Membutuhkan aktivitas ketika menghadapi masalah
Membutuhkan mengasingkan diri ketika menghadapi masalah
Berorientasi pada hubungan masa kecil dan keluarga
Berorientasi kepada tujuan dan aktivitas remaja
Berorientasi kepada periode terakhir hidupnya
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar