Allport tidak
setuju dengan teori psikoanalisis. Menurutnya manusia normal adalah makhluk
yang rasional yang diatur terutama oleh tujuan kesadarannya yang berakar di
masa kini dan masa yang akan datang, bukan di masa lalu. Prinsip dasar tingkah
laku adalah terus menerus bergerak mengalir. Karena itu konsep utama teori
kepribadiannya menyangkut motivasi, yang membuat orang bergerak. Arus aktivitas
itu memiliki unsur yang tetap (trait) dan unsur yang berubah-ubah (functional
autonomy: kecenderungan tingkah laku untuk berlanjut oleh alasan yang berbeda
dengan alasan motivasi awalnya).
Kepribadian adalah
organisasi dinamik dalam sistem psikofisik individu yang menentukan
penyesuaiannya yang unik dengan lingkungannya. Definisi kepribadian ini
memiliki 3 unsur pokok :
1.
Dynamic organization
2.
Psychophysical systems
3.
Determine
Allport juga
mempertimbangkan untuk tidak memakai istilah karakter dan temperamen sebagai
sinonim personaliti. Menurutnya, karakter bersebrangan dengan kepripadian yang
menggambarkan deskripsi tingkah laku yang bebas dari penilaian (‘’karakter
adalah kepribadian yang menilai, dan kepribadian adalah karakter yang tidak
menilai’’). Temperamen mengacu ke
disposisi yang berkait erat dengan determinan biologi atau fisiologik.
Sifat (trait) sebagai stuktur
neuropsikik membimbing orang untuk bertingkah laku yang konsisten lintas waktu
dan tempat, merespon secara sama kelompok stimuli yang mirip. Sifat-sifat yang
terpenting dari trait sebagai berikut :
1. Nyata
2. Membuat
banyak stimuli berfungsi ekuivalen
3. Mengubah/menentukan
tingkah laku
4. Empirik
5. Kemandirian
yang relatif
Allport membedakan antara trait
umum (common trait/nomothethik trait) dengan trait individual (itu personal
disposition/morphological traits/idiographic traits) :
1. Trait
umum adalah sifat-sifat yang dimiliki bersama oleh banyak orang, dipakai untuk
membandingkan orang dari latar budaya yang berbeda. Sekelompok orang lebih suka
terbuka atau lebih sopan dibanding kelompok lain. Asumsi yang mendasari trait
ini adalah persamaan evolusi dan pengaruh sosial.
2. Trait
individual merupakan manifestasi trait umum pada diri seseorang, sehinggga
selalu unik bagi orang itu, konstruk neuropsikik yang membimbing, mengarahkan
dan memotivasi tingkah laku penyesuaian yang khas. Sifat unik itu merupakan
gambaran yang tepat dari struktur kepribadian seseorang.
Menurut Allport pentingnya
membedakan dua jenis trait ini lebih kepada perbedaan pendapatan riset. Pendekatan
nomotetik mempelajari manifestasi sifat yang sama pada orang yang berbeda, dan
pendekatan idiografik mempelajari satu orang untuk menentukan apa yang disebut
Allport :’’pola unik individual.”
Traits – Habit – Atitud
1. Sifat
(trait) adalah predisposisi untuk merespon secara sama kelompok stimuli yang
mirip, penentu kecenderungan yang bersifat umum; dapat dipakai dalam lebih
banyak situasi, dan memunculkan lebih banyak variasi respon. Trait merupakan
kombinasi atau taraf umum dari dua habit atau lebih.
2. Kebiasaan
(habit) seperti trait tetapi sebagai penentu kecenderungan habit bersifat
khusus, hanya dipakai untuk merespon satu situasi atau stimulus dan pengulangan
dari situasi atau stimulus itu.
3. Sikap
(attitude) lebih umum dibanding habit tetapi kurang umum dibanding trait. Attitude
terentang dari yang sangat spesifik sampai yang sangat umum, sedang trait
selalu umum. Attitude berbeda dengan habit dan trait dalam hal sifatnya yang
evaluatif.
4. Tipe
(type) adalah kategori nomotetik, dan konsep yang jauh lebih luas dibanding
tiga konsep di atas. Sebagai suatu kategori, tipe akan mengelompokan manusia
menjadi beberapa jenis atau model tingkah laku. Tipe merangkum ketiga konsep
yang lain, menggambarkan kombinasi trait-habit-atitud yang secara teoritik
dapat ditemui pada diri seseorang.
Perbandingan
Pengertian Trait-Atitud-Habit-Tipe
Sifat
yang dimiliki bersama Trait-Atitud-Habit
|
Fokus
|
Generalitas
|
Penilaian
|
Contoh
|
|
Predisposisi
Produk faktor genetik dan lingkungan
Mungkin mengawali/mengalahkan
tingkahlaku unik
|
Trait
|
Aspek dari self
|
Sangat umum
|
Agak evaluatif
|
Sosiabilita
|
Atitud
|
Tersebar di lingkungan
|
Agak umum
|
Sangat evaluatif
|
Senang/tidak senang
|
|
Habit
|
Respon tertentu untuk stumulus
tertentu
|
Kurang umum
|
Kurang evaluatif
|
Bersalaman
|
|
Tipe
|
Nomotetik
|
Sangat umum
|
Kurang evaluatif
|
Introversi
|
Trait dimiliki
seseorang melalui kerjasama antara aspek-aspek keturunan dengan aspek
lingkungan belajar. Ketika suatu trait sudah menjadi bagian dari kepribadian
seseorang maka trait itu akan menjadi penentu model respon terhadap stimulus
yang mirip. Trait membuat tingkahlaku orang menjadi konsisten, karena memakai
pola sesuai dengan trait yang dimikinya.
Ada delapan
aspek proprium yang kemudian berkembang bertahap mulai bayi sampai dewasa
sebagai berikut :
·
Usia 0 – 3 tahun, berkembang tiga aspek proprium
:
1.
Aspek diri fisik (sense of bodily self)
2.
Aspek identitas diri yang berkesinambungan
(sense of continuing self identity)
3.
Aspek bangga diri ( self esteem atau pride)
·
Usia 4 – 6 tahun muncul dua aspek proprium :
4.
Aspek perluasan diri (extension of self)
5.
Aspek gambaran diri ( self image)
·
Usia 6 – 12 tahun :
6.
Aspek penguasaan rasional (self as rational
coper)
·
Usia remaja
7.
Aspek berusaha memiliki (propriate striving)
·
Usia dewasa
8.
Diri sebagai si tahu (self as knower)
Motivasi
Dua ciri teori motivasi dari
Allport adalah penolakannya terhadap masa lalu sebagai elemen penting motivasi
dan pendapatnya yang kuat mengenai pentingnya proses kognitif seperti tujuan (
intention) dan rencana (planning) dari motivasi orang dewasa.
Otonomi fungsional memandang
motif-motif orang dewasa beraneka ragam, mandiri sebagai sistem kontemporer,
berkembang dari sitem antesenden tetapi secara fungsional tidak tergantung
kepada sistem itu. Menurut Allport ada dua tingkat otonomi fungsional :
1. Otonomi
fungsional terbiasa ( perseverative functional autonomy)
2. Otonomi
fungsional propiate (propiate functional autonomy)
Tingkah laku yang bukan otonomi
fungsional:
- Tingkah laku yang muncul dari dorongan biologis
- Refleks
- Pealatan konstitusi
- Habit
- Tingkah laku yang tergantung kepada penguat primer
- Motif yang terkait langsung dengan usaha mereduksi dorongn dasar
- Tingkah laku non produktif
- Sublimasi
Prinsip-prinsip
otonomi propiate:
1.
Mengorganisir tinkat energi
2.
Penguasaan dan kompetensi
3.
Pola propiate
Motivasi sadar
dan tak sadar
Allport
menekankan pentingnya motivasi sadar, lebih dari pakar kepribadian lainnya. Individu
yang sehat, kesadarannya mengontrol tingkahlakunya. Tingkahlaku yang normal itu
fungsional otonom dan dimotivasi melalui proses sadar, terpisah dari motivasi
tak sadar sekaligus memiliki pemicu tingkahlaku sendiri. Secara psikologis
orang dewasa masak dan sehat sebagian besar tingkahlakunya dimotivasi oleh
pikiran sadar, sehingga peran proses tak sadar dalam tingkahlaku sangat kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar