Glitter Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 27 November 2012

Keunikan Individu – Gordon Allport



Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis. Menurutnya manusia normal adalah makhluk yang rasional yang diatur terutama oleh tujuan kesadarannya yang berakar di masa kini dan masa yang akan datang, bukan di masa lalu. Prinsip dasar tingkah laku adalah terus menerus bergerak mengalir. Karena itu konsep utama teori kepribadiannya menyangkut motivasi, yang membuat orang bergerak. Arus aktivitas itu memiliki unsur yang tetap (trait) dan unsur yang berubah-ubah (functional autonomy: kecenderungan tingkah laku untuk berlanjut oleh alasan yang berbeda dengan alasan motivasi awalnya).
Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam sistem psikofisik individu yang menentukan penyesuaiannya yang unik dengan lingkungannya. Definisi kepribadian ini memiliki 3 unsur pokok :
1.       Dynamic organization
2.       Psychophysical systems
3.       Determine
Allport juga mempertimbangkan untuk tidak memakai istilah karakter dan temperamen sebagai sinonim personaliti. Menurutnya, karakter bersebrangan dengan kepripadian yang menggambarkan deskripsi tingkah laku yang bebas dari penilaian (‘’karakter adalah kepribadian yang menilai, dan kepribadian adalah karakter yang tidak menilai’’). Temperamen  mengacu ke disposisi yang berkait erat dengan determinan biologi atau fisiologik.
Sifat (trait) sebagai stuktur neuropsikik membimbing orang untuk bertingkah laku yang konsisten lintas waktu dan tempat, merespon secara sama kelompok stimuli yang mirip. Sifat-sifat yang terpenting dari trait sebagai berikut :
1.       Nyata
2.       Membuat banyak stimuli berfungsi ekuivalen
3.       Mengubah/menentukan tingkah laku
4.       Empirik
5.       Kemandirian yang relatif
Allport membedakan antara trait umum (common trait/nomothethik trait) dengan trait individual (itu personal disposition/morphological traits/idiographic traits) :
1.       Trait umum adalah sifat-sifat yang dimiliki bersama oleh banyak orang, dipakai untuk membandingkan orang dari latar budaya yang berbeda. Sekelompok orang lebih suka terbuka atau lebih sopan dibanding kelompok lain. Asumsi yang mendasari trait ini adalah persamaan evolusi dan pengaruh sosial.
2.       Trait individual merupakan manifestasi trait umum pada diri seseorang, sehinggga selalu unik bagi orang itu, konstruk neuropsikik yang membimbing, mengarahkan dan memotivasi tingkah laku penyesuaian yang khas. Sifat unik itu merupakan gambaran yang tepat dari struktur kepribadian seseorang.
Menurut Allport pentingnya membedakan dua jenis trait ini lebih kepada perbedaan pendapatan riset. Pendekatan nomotetik mempelajari manifestasi sifat yang sama pada orang yang berbeda, dan pendekatan idiografik mempelajari satu orang untuk menentukan apa yang disebut Allport :’’pola unik individual.”

Traits – Habit – Atitud
1.       Sifat (trait) adalah predisposisi untuk merespon secara sama kelompok stimuli yang mirip, penentu kecenderungan yang bersifat umum; dapat dipakai dalam lebih banyak situasi, dan memunculkan lebih banyak variasi respon. Trait merupakan kombinasi atau taraf umum dari dua habit atau lebih.
2.       Kebiasaan (habit) seperti trait tetapi sebagai penentu kecenderungan habit bersifat khusus, hanya dipakai untuk merespon satu situasi atau stimulus dan pengulangan dari situasi atau stimulus itu.
3.       Sikap (attitude) lebih umum dibanding habit tetapi kurang umum dibanding trait. Attitude terentang dari yang sangat spesifik sampai yang sangat umum, sedang trait selalu umum. Attitude berbeda dengan habit dan trait dalam hal sifatnya yang evaluatif.
4.       Tipe (type) adalah kategori nomotetik, dan konsep yang jauh lebih luas dibanding tiga konsep di atas. Sebagai suatu kategori, tipe akan mengelompokan manusia menjadi beberapa jenis atau model tingkah laku. Tipe merangkum ketiga konsep yang lain, menggambarkan kombinasi trait-habit-atitud yang secara teoritik dapat ditemui pada diri seseorang.
Perbandingan Pengertian Trait-Atitud-Habit-Tipe
Sifat yang dimiliki bersama Trait-Atitud-Habit

Fokus
Generalitas
Penilaian
Contoh
Predisposisi
Produk faktor genetik dan lingkungan
Mungkin mengawali/mengalahkan tingkahlaku unik
Trait
Aspek dari self
Sangat umum
Agak evaluatif
Sosiabilita
Atitud
Tersebar di lingkungan
Agak umum
Sangat evaluatif
Senang/tidak senang
Habit
Respon tertentu untuk stumulus tertentu
Kurang umum
Kurang evaluatif
Bersalaman
Tipe
Nomotetik
Sangat umum
Kurang evaluatif
Introversi

Trait dimiliki seseorang melalui kerjasama antara aspek-aspek keturunan dengan aspek lingkungan belajar. Ketika suatu trait sudah menjadi bagian dari kepribadian seseorang maka trait itu akan menjadi penentu model respon terhadap stimulus yang mirip. Trait membuat tingkahlaku orang menjadi konsisten, karena memakai pola sesuai dengan trait yang dimikinya.
Ada delapan aspek proprium yang kemudian berkembang bertahap mulai bayi sampai dewasa sebagai berikut :
·         Usia 0 – 3 tahun, berkembang tiga aspek proprium :
1.       Aspek diri fisik (sense of bodily self)
2.       Aspek identitas diri yang berkesinambungan (sense of continuing self identity)
3.       Aspek bangga diri ( self esteem atau pride)
·         Usia 4 – 6 tahun muncul dua aspek proprium :
4.       Aspek perluasan diri (extension of self)
5.       Aspek gambaran diri ( self image)
·         Usia 6 – 12 tahun :
6.       Aspek penguasaan rasional (self as rational coper)
·         Usia remaja
7.       Aspek berusaha memiliki (propriate striving)
·         Usia dewasa
8.       Diri sebagai si tahu (self as knower)
Motivasi
Dua ciri teori motivasi dari Allport adalah penolakannya terhadap masa lalu sebagai elemen penting motivasi dan pendapatnya yang kuat mengenai pentingnya proses kognitif seperti tujuan ( intention) dan rencana (planning) dari motivasi orang dewasa.
Otonomi fungsional memandang motif-motif orang dewasa beraneka ragam, mandiri sebagai sistem kontemporer, berkembang dari sitem antesenden tetapi secara fungsional tidak tergantung kepada sistem itu. Menurut Allport ada dua tingkat otonomi fungsional :
1.      Otonomi fungsional terbiasa ( perseverative functional autonomy)
2.       Otonomi fungsional propiate (propiate functional autonomy)

Tingkah laku yang bukan otonomi fungsional:

  1.        Tingkah laku yang muncul dari dorongan biologis
  2.        Refleks
  3.        Pealatan konstitusi
  4.        Habit
  5.        Tingkah laku yang tergantung kepada penguat primer
  6.        Motif yang terkait langsung dengan usaha mereduksi dorongn dasar
  7.        Tingkah laku non produktif
  8.        Sublimasi

Prinsip-prinsip otonomi propiate:
1.       Mengorganisir tinkat energi
2.       Penguasaan dan kompetensi
3.       Pola propiate

Motivasi sadar dan tak sadar
Allport menekankan pentingnya motivasi sadar, lebih dari pakar kepribadian lainnya. Individu yang sehat, kesadarannya mengontrol tingkahlakunya. Tingkahlaku yang normal itu fungsional otonom dan dimotivasi melalui proses sadar, terpisah dari motivasi tak sadar sekaligus memiliki pemicu tingkahlaku sendiri. Secara psikologis orang dewasa masak dan sehat sebagian besar tingkahlakunya dimotivasi oleh pikiran sadar, sehingga peran proses tak sadar dalam tingkahlaku sangat kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar