Psikologi
lahir sebagai ilmu yang berusaha memahami manusia seutuhnya, yang hanya dapat
dilakukan melalui pemahaman tentang kepribadian. Kepribadian adalah ranah
kajian psikologi; pemahaman tingkahlaku – fikiran – perasaan – kegiatan manusia,
memakai sistematik, metoda dan rasional displin ilmu yang lain. Kepribadian adalah
bagian dari jiwa yang membangun keberadaan manusia menjadi satu kesatuan, tidak
terpecah-belah dalam fungsi-fungsi. Pemahaman kepribadian adalah bahwa
pemahaman itu sangat dipengaruhi paradigma yang dipakai sebagai acuan untuk
mengembangkan teori itu sendiri. Para ahli kepribadian ternyata meyakini
paradigma yang berbeda-beda, yang mempengaruhi secara sistemik seluruh pola
pemikirannya tentang kepribadian manusia.
Teori-teori
kepribadian itu dapat dibedakan atau dikelompok-kelompokkan berdasarkan
paradigma yang dipakai untuk mengembangkannya. Ada 4 paradigma yang paling
banyak dipakai sebagai acuan;
1. Paradigma
Psikoanalisis
2. Paradigma
Traits
3. Paradigma
Kognitif
4. Paradigma
Behaviorisme
Di sini saya hanya
akan menjelaskan tentang Paradigma Trait kawan-kawan.
Paradigma Trait: Tradisi Psikologi Fungsionalisme dan Psikologi Pengukuran
Tiga
paradigma non psikoanalitik, yakni Paradigma Traits, Paradigma Kognitif, dan
Paradigma Behaviorisme secara historis berasal dari satu sumber, yakni Psikologi
Eksperimen. Wilhelm Wundt (1832-1920) yang memelopori eksperimen di bidang
Psikologi. Dia menolak definisi-definisi psikologi pendahulunya yang terlalu
filsafati. Menurutnya untuk memahami tingkahlaku harus diketahui terlebih
dahulu unsur-unsur terkecil yang mendukung terjadinya tingkahlaku itu di dalam
diri manusia. Pendekatan semacam ini dikenal sebagai Psikologi Strukturalisme. Namun pendekatan ini dipandang tidak pragmatis
dan metoda intropeksi eksperimental terbukti kurang objektif. Kemudian muncul pemikiran-pemikiran baru yakni
Psikologi Fungsionalme, Psikologi Gestalt, dan Psikologi Behaviorisme.
Tradisi
Fungsionalisme mengurai tentang habit, ingatan, berfikir, motivasi, dan fungsi
jiwa lainnya. Paradigma Trait membuat kategori-kategori, menempatkan orang
dalam tipe-tipe tertentu dengan ; memilih unsur pembeda yang fungsional, dan
mengabaikan unsur pembeda yang tidak pelu. Psikotes membantu mengidentifikasi
perbedaan individu yang stabil dan bertahan dalam jangka waktu yang lama (stable
and enduring).
Paradigma
Trait lebih banyak membahas peramalan-peramalan tingkahlaku, tidak seperti psikoanalisis
yang lebih akrab dengan pengubahan tingkahlaku. Teori Trait dipelopori oleh
William James, Murray, Abraham Maslow, R, Cattell, Eysenck, Allport, dan banyak
pakar lainnya.
Sekarang
waktunya saya memaparkan 6 teori trait, yaitu :
Semoga bermanfaat ya, selamat membaca /'(^_^)`\
Tidak ada komentar:
Posting Komentar