` Raymond
B. Cattell mempunyai keyakinan dasar
bahwa kepribadian memiliki banyak sekali dimensi yang dapat diukur, dan teknik
statistik analisis faktor dapat dipakai sebagai sarana untuk mengisolasi
variabel-variabel kepribadian itu. Pemakaian teknik statistik yang canggih
dalam mengembangkan teori dan konsep kepribadian Cattell, Eysenck, dan J.P
Guilford sebagai pelopor pemakaian kaidah-kaidah ilmiah dalam memahami
kepribadian manusia.
Statistik
Cattell memakai pendekatan yang
berbeda, yakni dengan memanfaatkan statistik scara optimal. Dia tidak berangkat
dari proposisi tetapi berangkat dari pengamatan-eksperimen untuk kemudian
disimpulkan secara induktif. Dari indiksi ini disusun hipotesis dan pembuktian
hipotesis disusun deduksi teoritik. Jadi Cattell memakai pendekatan:
induktif-hipotetik-deduktif. Menurutnya kepribadian itu sangat kompleks,
sehingga eksperimen harus selalu bersifat multivariat.
Kategori trait
Cattell
menolak pendapat Allport bahwa traits kapling eksitensi di sistem neurofisik.
Menurutnya, trait merupakan konstruk hipotetik atau imajiner sebagai kesimpulan
dari pengamatan objektif terhadap tingkah laku. Menurut Cattell trait adalah
elemen dasar dari kpribadian yang berperan vital dalam usaha meramalkan tingkah
laku. Kepribadian adalah struktur kompleks dari traits yang tersusun dalam
berbagai kategori, yang memungkinkan prediksi tingkah laku seseorang dalam
situasi tertentu, mencakup seluruh tingkahlaku –baik yang kongrit maupun yang
abstrak simpulan. Trait dapat diklasifikasi dengan memakai tiga kategori:
Teknik Analisis dan Jenis data Cattell
Jenis data
|
1.
Data L : data hasil
observasi observasi orang lain, terdiri dari 2 macam data
Data L(T) : observasi
objektif
Data L(R) : observasi
subjektif
2.
Data Q : data hasil
kuesioner laporan diri
3. Data T : data hasil tes objektif
|
Teknik Analisis
|
1. Teknik-R:
sejumlah besar orang dibandingkan performansinya dalam beberapa hasil tes.
2. Teknik-P
: skor 1 orang pada sejumlah tes lintas waktu dan situasi saling
dibandingkan, untuk menemukan konsistensi tingkahlaku orang itu dan
aspek-aspek tingkahlaku yang berbeda yang cenderung muncul bersama.
3. Teknik-Q
: 2 orang dikenai banyak tes yang sama, dan hasilnya dikorelasikan, untuk
melihat persamaan dan perbedaan kedua orang itu.
4. Teknik
Diferensial: varian teknik-R dimana pengukuran diulang di kejadian yang
berbeda, dan hasilnya dikolerasikan.
|
A. Kategori
kepemilikkan
1.
Trait umum : trait yang dimiliki oleh semua
orang, dalam tingkatan-tingkatan tertentu.
2.
Trait khusus : trait yang dimiliki satu orang
saja (bisa juga dimiliki oleh beberapa orang dengan kombinasi antar trait yang
berbeda)
B. Kategori
kedalaman
1.
Trait permukaan : sifat yang tampak, yang
menjadi tema umum dari beberapa tingkah laku.
2.
Trait sumber : elemen-elemen dasar yang
menjelaskan tingkahlaku sifat ini tidak dapat disimpulkan langsung dari amatan
tingkahlaku, dan hanya dapat diidentifikasikan memakai analisis faktor.
C. Kategori
modalitas ekspresi
1.
Trait kemampuan : menentukan keefektifan
seseorang dalam usaha mencapai tujuan.
2.
Trait temperamen : gaya atau irama tingkahlaku.
3.
Trait dinamik : motivasi atau kekuatan pendorong
tingkahlaku.
Faktor Sumber (Faktor Primer)
Ichtiar 35 Faktor
Prima
23 Faktor-Primer Normal
|
12 Faktor-Primer Patologis
|
|
16 Faktor Primer
|
7 Faktor Primer non 16 PF
|
|
A – B – C – E – F – G – H – I – L – M – N – O
Q1 – Q2 – Q3 – Q4
|
D – J – K – P
Q5 – Q6 – Q7
|
D1 – D2 – D3 – D4 – D5 – D6 – D7 – Pa – Pp – Sc –
As - Ps
|
Faktor-faktor pada 16 PF
Deskripsi 35 Faktor
Primer
16 faktor primer (16 PF)
Skor Rendah
|
Simbol
|
Nama Faktor
|
Simbol
|
Skor Tinggi
|
Reserved
Tidak ramah
|
A-
|
Sizia – Affectia
|
A+
|
Outgoing
Ramah
|
Less Intelligence
Kurang cerdas
|
B-
|
Intelligence
|
B+
|
More Intelligence
Lebih cerdas
|
Emotional
Emosional
|
C-
|
Ego Strength
|
C+
|
Stable
Stabil
|
Humble
Rendah hati
|
E-
|
Submissive – Dominance
|
E+
|
Assertive
Tegas, sombong
|
Sober
Bijak, berfikir tenang
|
F-
|
Disurgency – Surgency
|
F+
|
Happy-go-lucky
Riang-ceria
|
Expedient
Ceroboh
|
G-
|
Superego – Strength
|
G+
|
Conscientious
Cermat
|
Shy
Malu
|
H-
|
Threctia – Parmia
|
H+
|
Bold
Berani
|
Toughminded
Keras hati
|
I-
|
Harria – Premsia
|
I+
|
Tenderminded
Lembut hati
|
Trusting
Mudah percaya
|
L-
|
Alaxia – Protension
|
L+
|
Suspicious
Curiga
|
Practical
Praktis
|
M-
|
Praxernia – Autia
|
M+
|
Imaginative
Imajinatif
|
Fortright jujur apa adanya
|
N-
|
Artlessness- shrewdness
|
N+
|
Shrewed
cerdik
|
Placid Tenang-aman
|
O-
|
Assurance-Guilt proneness
|
O+
|
Apprehenssive
Khawatir
|
Traditional kolot
|
Q1-
|
Conservative-Radicalims
|
Q1+
|
Experimenting
Senang hal baru
|
Group – tied terikat kelompok
|
Q2-
|
Group adherence-self sufficient
|
Q2+
|
Self suficient
Mandiri
|
Casual Sembarangan
|
Q3-
|
Low Integration-High self concept
|
Q3+
|
Controlled
Teratur-rapi
|
Relaxed
santai
|
Q4-
|
Ergic tension
|
Q4+
|
Tense
Tegang
|
Inaktif
|
D-
|
Phelgmatic Temperament-Excitability
|
D+
|
Overaktif
|
Suka aksi kelompok
|
J-
|
Zeppia-Coasthenia
|
J+
|
Reflektif
|
Tidak peduli sosial
|
K-
|
Social unconcern-social role concern
|
K+
|
Kemasakan sosial
|
Melankolis
|
P-
|
Cautious inactivity-sanguin casualness
|
P+
|
Spekulatif-mandiri
|
Mencukupi diri sendiri
|
Q5-
|
Lack of social concern-Group dedication with
sensed inadequacy
|
Q5+
|
Peduli dengn karja sosial
|
Diam, menerima
|
Q6-
|
Self effecement-Social panace
|
Q6+
|
Pemberontak sosial
|
Tidak senang berbicara
|
Q7-
|
Explicit self Expression
|
Q7+
|
Ekspresi
Verbal/sosial
|
16 Faktor Primer Patologis
Tidak takut sakit
|
D1-
|
Hypochondriasis
|
D1+
|
Takut sakit tanpa alasan
|
Menyenangi hidup
|
D2-
|
Zestfulness-suicidal disgust
|
D2+
|
Merusak diri sendiri
|
Menolak petualangan
|
D3-
|
Broading discontent
|
D3+
|
Berani mengambil resiko
|
Tenang, percaya diri
|
D4-
|
Anxious Depression
|
D4+
|
Tegang, kaku
|
Antusias dalam bekerja
|
D5-
|
High Energy Eouphoria-low energy Depression
|
D5+
|
Merasa kelelahan
|
Tidak merasa dosa
|
D6-
|
Guilt and Resentment
|
D6+
|
Merasa berdosa
|
Santai, ramah
|
D7-
|
Bored Depression
|
D7+
|
Menyendiri, menolak kontak
|
Mudah percaya
|
Pa-
|
Paranoia
|
Pa+
|
Merasa terus diamati
|
Menolak melanggar
|
Pp-
|
Psychotic Deviation
|
Pp+
|
Antisosial-kriminal
|
Hukum emosi harmonis
|
Sc-
|
Schizophrenia
|
Sc+
|
Halusinasi
|
Tanpa kompulsif
|
As-
|
Psyhasthhenia
|
As+
|
Banyak kompulsif
|
Baik hati
|
Ps-
|
General Psychois
|
Ps+
|
Mudah kehilangan akal
|
Sikap (attitude)
Sikap atau
atitud adalah konsep tentang tingkah laku spesifik (atau keinginan untuk
bertingkahlaku tertentu) sebagai respon terhadap suatu situasi. Cattell
memandang motivasi sangat kompleks, dan alur kerja motif atau kisi-kisi dinamik
(dinamic lattice) motif melibatkan semua atitude.
Dorongan pembawa
Dorongan atau
motif pembawaan oleh Cattell disebut Erg. Semua doronagn primer yang dibawa
bersama bersama kelahiran disebut Erg. Secara keseluruhan, peta erg manusia terdiri
dari 10 erg independen, 4 erg yang independensinya kurang jelas, dan 2 erg yang
masih dipertanyakan nilainya sebagai faktor
sebagaimana terlihat pada tabel:
Tujuan utama
|
Dorongan emosi
|
Status pembuktian
|
Mencari makan
Berpasangan
Berteman
Perlindungan orang tua
Eksplorasi
Keamanan
Kepecayaan diri
Seks narkistis
Suka berkelahi
Memiliki
|
Lapar
Sex
Kesendirian
Kasih sayang
Ingin tau
Takut
Bangga
Kenikmatan
Marah
Tamak
|
Dikenali secara konsisten dan independen
|
Bantuan
Istirahat
Penciptaan
Rendah hati
|
Putus asa
Mengantuk
Kreatif
Rendah hati
|
Tidak pasti sifat independensinaya
|
Muak
tertawa
|
Muak
kesenangan
|
Faktor yang masih dipertanykan
|
Sentimen (sentiment)
Sentimen sering
disebut Cattell Semes, akronim dari ‘’ socialy shaped ergich manifold ‘’
(bermacam- macam erg yang dibentuk secara sosial). Sentimen adalah organisasi
struktur keseimbangan atidud, yang memperoleh energy dari erg tetapi dibentuk
oleh hasil belajar.
Kalkulus dinamik (Dynamic
Calculus)
Dari sisi tujuan akhir dari
pengembangan teorinya, Cattell adalah seorang behavioris, yakni; bahwa
psikologi sebagai ilmu bertujuan untuk memahami dan meramalkan tingkahlaku. Untuk
meramalkan tingkahlaku secara akurat, Cattell memakai konsep kalkulus dinamik
suatu prosedur yang kompleks untuk menentukan kekuatan dan arah tingkahlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar