Glitter Text Generator at TextSpace.net

Rabu, 28 November 2012

Faktorial Analitik – Raymond B. Cattell



`               Raymond B. Cattell  mempunyai keyakinan dasar bahwa kepribadian memiliki banyak sekali dimensi yang dapat diukur, dan teknik statistik analisis faktor dapat dipakai sebagai sarana untuk mengisolasi variabel-variabel kepribadian itu. Pemakaian teknik statistik yang canggih dalam mengembangkan teori dan konsep kepribadian Cattell, Eysenck, dan J.P Guilford sebagai pelopor pemakaian kaidah-kaidah ilmiah dalam memahami kepribadian manusia.
Statistik
              Cattell  memakai pendekatan yang berbeda, yakni dengan memanfaatkan statistik scara optimal. Dia tidak berangkat dari proposisi tetapi berangkat dari pengamatan-eksperimen untuk kemudian disimpulkan secara induktif. Dari indiksi ini disusun hipotesis dan pembuktian hipotesis disusun deduksi teoritik. Jadi Cattell memakai pendekatan: induktif-hipotetik-deduktif. Menurutnya kepribadian itu sangat kompleks, sehingga eksperimen harus selalu bersifat multivariat.
Kategori trait
Cattell menolak pendapat Allport bahwa traits kapling eksitensi di sistem neurofisik. Menurutnya, trait merupakan konstruk hipotetik atau imajiner sebagai kesimpulan dari pengamatan objektif terhadap tingkah laku. Menurut Cattell trait adalah elemen dasar dari kpribadian yang berperan vital dalam usaha meramalkan tingkah laku. Kepribadian adalah struktur kompleks dari traits yang tersusun dalam berbagai kategori, yang memungkinkan prediksi tingkah laku seseorang dalam situasi tertentu, mencakup seluruh tingkahlaku –baik yang kongrit maupun yang abstrak simpulan. Trait dapat diklasifikasi dengan memakai tiga kategori:
Teknik Analisis dan Jenis data Cattell

Jenis data
1.       Data L      : data hasil observasi observasi orang lain, terdiri dari 2 macam data
Data L(T) : observasi objektif
Data L(R) : observasi subjektif
2.       Data Q     : data hasil kuesioner laporan diri
3.       Data T      : data hasil tes objektif
Teknik Analisis
1.       Teknik-R: sejumlah besar orang dibandingkan performansinya dalam beberapa hasil tes.
2.       Teknik-P : skor 1 orang pada sejumlah tes lintas waktu dan situasi saling dibandingkan, untuk menemukan konsistensi tingkahlaku orang itu dan aspek-aspek tingkahlaku yang berbeda yang cenderung muncul bersama.
3.       Teknik-Q : 2 orang dikenai banyak tes yang sama, dan hasilnya dikorelasikan, untuk melihat persamaan dan perbedaan kedua orang itu.
4.       Teknik Diferensial: varian teknik-R dimana pengukuran diulang di kejadian yang berbeda, dan hasilnya dikolerasikan.

A.      Kategori kepemilikkan
1.       Trait umum : trait yang dimiliki oleh semua orang, dalam tingkatan-tingkatan tertentu.
2.       Trait khusus : trait yang dimiliki satu orang saja (bisa juga dimiliki oleh beberapa orang dengan kombinasi antar trait yang berbeda)
B.      Kategori kedalaman
1.       Trait permukaan : sifat yang tampak, yang menjadi tema umum dari beberapa tingkah laku.
2.       Trait sumber : elemen-elemen dasar yang menjelaskan tingkahlaku sifat ini tidak dapat disimpulkan langsung dari amatan tingkahlaku, dan hanya dapat diidentifikasikan memakai analisis faktor.
C.      Kategori modalitas ekspresi
1.       Trait kemampuan : menentukan keefektifan seseorang dalam usaha mencapai tujuan.
2.       Trait temperamen : gaya atau irama tingkahlaku.
3.       Trait dinamik : motivasi atau kekuatan pendorong tingkahlaku.

Faktor Sumber (Faktor Primer)
Ichtiar 35 Faktor Prima
23 Faktor-Primer Normal
12 Faktor-Primer Patologis
16 Faktor Primer
7 Faktor Primer non 16 PF
A – B – C – E – F – G – H – I – L – M – N – O
Q1 – Q2 – Q3 – Q4 
D – J – K – P
Q5 – Q6 – Q7
D1 – D2 – D3 – D4 – D5 – D6 – D7 – Pa – Pp – Sc – As - Ps

Faktor-faktor pada 16 PF
Deskripsi 35 Faktor Primer
16 faktor primer (16 PF)
Skor Rendah
Simbol
Nama Faktor
Simbol
Skor Tinggi
Reserved
Tidak ramah
A-
Sizia – Affectia
A+
Outgoing
Ramah
Less Intelligence
Kurang cerdas
B-
Intelligence
B+
More Intelligence
Lebih cerdas
Emotional
Emosional
C-
Ego Strength
C+
Stable
Stabil
Humble
Rendah hati
E-
Submissive – Dominance
E+
Assertive
Tegas, sombong
Sober
Bijak, berfikir tenang
F-
Disurgency – Surgency
F+
Happy-go-lucky
Riang-ceria
Expedient
Ceroboh
G-
Superego – Strength
G+
Conscientious
Cermat
Shy
Malu
H-
Threctia – Parmia
H+
Bold
Berani
Toughminded
Keras hati
I-
Harria – Premsia
I+
Tenderminded
Lembut hati
Trusting
Mudah percaya
L-
Alaxia – Protension
L+
Suspicious
Curiga
Practical
Praktis
M-
Praxernia – Autia
M+
Imaginative
Imajinatif
Fortright jujur apa adanya
N-
Artlessness- shrewdness
N+
Shrewed
cerdik
Placid Tenang-aman
O-
Assurance-Guilt proneness
O+
Apprehenssive
Khawatir
Traditional kolot
Q1-
Conservative-Radicalims
Q1+
Experimenting
Senang hal baru
Group – tied terikat kelompok
Q2-
Group adherence-self sufficient
Q2+
Self suficient
Mandiri
Casual Sembarangan
Q3-
Low Integration-High self concept
Q3+
Controlled
Teratur-rapi
Relaxed
santai
Q4-
Ergic tension
Q4+
Tense
Tegang
Inaktif
D-
Phelgmatic Temperament-Excitability
D+
Overaktif
Suka aksi kelompok
J-
Zeppia-Coasthenia
J+
Reflektif
Tidak peduli sosial
K-
Social unconcern-social role concern
K+
Kemasakan sosial
Melankolis
P-
Cautious inactivity-sanguin casualness
P+
Spekulatif-mandiri
Mencukupi diri sendiri
Q5-
Lack of social concern-Group dedication with sensed inadequacy
Q5+
Peduli dengn karja sosial
Diam, menerima
Q6-
Self effecement-Social panace
Q6+
Pemberontak sosial
Tidak senang berbicara
Q7-
Explicit self Expression
Q7+
Ekspresi
Verbal/sosial

16 Faktor Primer Patologis
Tidak takut sakit
D1-
Hypochondriasis
D1+
Takut sakit tanpa alasan
Menyenangi hidup
D2-
Zestfulness-suicidal disgust
D2+
Merusak diri sendiri
Menolak petualangan
D3-
Broading discontent
D3+
Berani mengambil resiko
Tenang, percaya diri
D4-
Anxious Depression
D4+
Tegang, kaku
Antusias dalam bekerja
D5-
High Energy Eouphoria-low energy Depression
D5+
Merasa kelelahan
Tidak merasa dosa
D6-
Guilt and Resentment
D6+
Merasa berdosa
Santai, ramah
D7-
Bored Depression
D7+
Menyendiri, menolak kontak
Mudah percaya
Pa-
Paranoia
Pa+
Merasa terus diamati
Menolak melanggar
Pp-
Psychotic Deviation
Pp+
Antisosial-kriminal
Hukum emosi harmonis
Sc-
Schizophrenia
Sc+
Halusinasi
Tanpa kompulsif
As-
Psyhasthhenia
As+
Banyak kompulsif
Baik hati
Ps-
General Psychois
Ps+
Mudah kehilangan akal

Sikap (attitude)
Sikap atau atitud adalah konsep tentang tingkah laku spesifik (atau keinginan untuk bertingkahlaku tertentu) sebagai respon terhadap suatu situasi. Cattell memandang motivasi sangat kompleks, dan alur kerja motif atau kisi-kisi dinamik (dinamic lattice) motif melibatkan semua atitude.
Dorongan pembawa
Dorongan atau motif pembawaan oleh Cattell disebut Erg. Semua doronagn primer yang dibawa bersama bersama kelahiran disebut Erg. Secara keseluruhan, peta erg manusia terdiri dari 10 erg independen, 4 erg yang independensinya kurang jelas, dan 2 erg yang masih dipertanyakan nilainya sebagai faktor  sebagaimana terlihat pada tabel:

Tujuan utama
Dorongan emosi
Status pembuktian
Mencari makan
Berpasangan
Berteman
Perlindungan orang tua
Eksplorasi
Keamanan
Kepecayaan diri
Seks narkistis
Suka berkelahi
Memiliki
Lapar
Sex
Kesendirian
Kasih sayang
Ingin tau
Takut
Bangga
Kenikmatan
Marah
Tamak
Dikenali secara konsisten dan independen
Bantuan
Istirahat
Penciptaan
Rendah hati
Putus asa
Mengantuk
Kreatif
Rendah hati
Tidak pasti sifat independensinaya
Muak
tertawa
Muak
kesenangan
Faktor yang masih dipertanykan


Sentimen (sentiment)

Sentimen sering disebut Cattell Semes, akronim dari ‘’ socialy shaped ergich manifold ‘’ (bermacam- macam erg yang dibentuk secara sosial). Sentimen adalah organisasi struktur keseimbangan atidud, yang memperoleh energy dari erg tetapi dibentuk oleh hasil belajar.

Kalkulus dinamik (Dynamic Calculus)

Dari sisi tujuan akhir dari pengembangan teorinya, Cattell adalah seorang behavioris, yakni; bahwa psikologi sebagai ilmu bertujuan untuk memahami dan meramalkan tingkahlaku. Untuk meramalkan tingkahlaku secara akurat, Cattell memakai konsep kalkulus dinamik suatu prosedur yang kompleks untuk menentukan kekuatan dan arah tingkahlaku.