Glitter Text Generator at TextSpace.net

Sabtu, 17 November 2012

Holisme dan Humanisme - Abraham Maslow



                Teori Abraham Maslow dimasukkan ke dalam paradigma traits karena teori ini menekankan pentingnya peran kebutuhan dalam pembentukkan kepribadian. Dalam hal ini kedudukan Maslow menjadi unik. Pada mulanya dia adalah kelompok behavioris. Namun kemudian dia menyadari bahwa behaviorisme dan psikoanalisis yang mengembangkan teori berdasarkan penelitian binatang dan orang neurotik, tidak berhasil menangkap keajaiban nilai-nilai kemanusiaan. Akhirnya dia menjadi orang pertama yang memproklamirkan alliran humanistik.
Humanisme
Humanisme menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri (self-realization). Humanisme yakin bahwa manusia memiliki potensi di dalam dirinya untuk berkembang sehat dan kreatif, dan jika orang mau menerima tanggungjawab untuk dirinya sendiri, dia akan menyadari potensinya, mengatasi pengaruh kuat dari pendidikan orang tua, sekolah, dan tekanan sosial lainnya. Pandangan humanisme dalam kepribadian menekankan hal-hal berikut :
1.       Holisme
Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian/komponen yang berbeda.
2.        Menolak riset binatang
Psikologi humanistik menekankan perbedaan antara tingkah laku manusia dengan tingkah laku binatang. Riset binatang memandang manusia sebagai mesin dan mata ratai refleks-kondisioning, mengabaikan karakteristik manusia yang unik.
3.       Manusia pada dasarnya baik, bukan setan
Menurut Maslow, manusia memiliki struktur psikologik yang analog dengan struktur fisik: mereka memiliki “kebutuhan, kemampuan, dan kecenderungan yang sifat dasarnya genetik.” Kebutuhan, kemampuan dan kecenderungan itu secara esensial sesuatu yang baik, atau paling tidak sesuatu yang netral, itu bukan setan. Sifat setan yang jahat, destruksif dan kekerasan adalah hasil dari frustasi atau kegagalan memuaskan kebutuhan dasar, dan bukan bagian dari hereditas. Manusia mempunyai struktur yang potensial untuk berkembang positif. 
4.       Potensi kreatif
Kreativitas merupakan ciri universal manusia, sejak dilahirkan. Kreativitas adalah potensi semua orang, yang tidak memerlukan bakat dan kemampuan khusus. Sayang, umumnya orang justru kehilangan kreativitas ini karena proses pembudayaan (enculturated).
5.       Menekankan kesatuan psikologik
Pendekatan humanistik mengarahkan pusat perhatiannya kepada manusia sehat, kreatif, dan mampu mengaktualisasikan diri. Maslow berpendapat psikopatologi umumnya hasil dari penolakan, frustasi, atau penyimpangan dari hakekat alami seseorang. Dalam pandangan ini, apa yang baik adalah semua yang memajukan aktualisasi diri, dan yang buruk atau abnormal adalah segala hal yang menggagalkan atau menghambat atau menolak kemanusiaan sebagai hakekat alami. Karena itu psikoterapi adalah usaha mengembalikan orang ke jalur aktualisasi dirinya dan berkembang sepanjang lintasan yang diatur oleh alam di dalam dirinya.

Motivasi: Teori Hirarki Kebutuhan

        Maslow menyusun teori motivasi manusia, di mana variasi kebutuhan manusia di pandang tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang. Setiap jenjang kebutuhan dapat dipenuhi hanya kalau jenjang sebelumnya telah (relatif) terpuaskan.

Jenjang Need
Deskripsi
Metaneed
Self actualization needs
Kebutuhan orang untuk menjadi yang seharusnya sesuai dengan potensinya. Kebutuhan kreatif, realisasi diri, pengembangan self.
Basicneed
Esteem needs
  1. Kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi, kepercayaan diri, kemandirian
  2.  Kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi penting, kehormatan dan apresiasi

Love needs/ Belongingness
Kebutuhan kasih sayang, keluarga, sejawat, pasangan, anak.
Kebutuhan menjadi bagian dari kelompok, masyarakat.
Safety needs
Kebutuhan keamanan, satabilitas, proteksi, struktur, hukum, keteraturan, batas, bebas dari takut dan cemas.
Physiological needs
Kebutuhan homeostatik: makan, minum, gula, garam, protein, serta kebutuhan istirahat dan seks

Hubungan antar kebutuhan

Jenjang motivasi bersifat mengikat, maksudnya kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah harus relatif terpuaskan sebelum orang menyadari atau dimotivasi oleh kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi.
Tidak ada orang yang basic need-nya terpuaskan 100%. Maslow memperkirakan rata-rata orang dapat terpuaskan kebutuhan:
·         Fisiologis sampai 85%
·         Keamanan 70%
·         Dicintai dan mencintai 50%
·         Self esteem 40%
·         Aktualisasi 10%
Tidak peduli seberapa tinggi jenjang yang sudah dilewatinya, kalau jenjang di bawah mengalami ketidakpuasan atau tingkat kepuasannya masih sangat kecil, dia akan kembali ke jenjang yang tak terpuaskan itu sampai memperoleh tingkat kepuasan yang dikehendaki.

Kebutuhan rendah vs kebutuhan tinggi

                Pada umumnya kebutuhan yang lebih rendah mempunyai kekuatan atau kecenderungan yang lebih besar untuk diprioritaskan. Jika orang tidak pernah kekurangan kebutuhan dasar mungkin mereka menjadi cenderung menganggap ringan kebutuhan itu, sehingga kebutuhan itu tidak menjadi motivator tingkahlakunya. Perbandingan antara kebutuhan-kebutuhan itu dipostulatkan oleh Maslow sebagai berikut:
1.       Kebutuhan meta muncul belakangan dalam evolusi perkembangan manusia
2.       Kebutuhan yang lebih tinggi muncul belakangan dalam perkembangan individu
3.       Kebutuhan yang semakin lebih tinggi, semakin kurang kaitannya dengan usaha mempertahankan kehidupan, perolehan kepuasannya bisa ditunda semakin lama
4.      Kebutuhan meta memberi sumbangan yang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang, dalam bentuk kesehatan yang lebih baik, usia panjang, dan memperluas efisiensi biologis
5.       Kebutuhan yang lebih rendah hanya menghasilkan kepuasan biologis, sedangkan kebutuhan yang lebih tinggi memberi keuntungan biologis dan psikologis
6.       Kepuasan pada kebutuhan yang lebih tinggi melibatkan lebih banyak persyaratan dan lebih kompleks dibanding kepuasan pada tingkat yang lebih rendah
7.       Kepuasan pada kebutuhan yang lebih tinggi memerlukan kondisi eksternal – sosial, ekonomi, politik – yang lebih baik dibanding kepuasan pada tingkat yang lebih rendah

Maslow menemukan 17 rincian kebutuhan estetik dan kognitif (kebutuhan meta)
Metaneed
Karakter yang sama/berhubungan
Keanggunan (beauty)
Keindahan, keseimbangan bentuk, menarik perhatian
Bersemangat (aliveness)
Hidup, bergerak spontan, berfungsi penuh, berubah dalam aturan
Keunikan (uniqueness)
Keistimewaan, kekhasan, takada yang sama, kebaruan
Bermain-main (playfullness)
Gembira, riang, senang, menggelikan, humor
Kesederhanaan (simplicity)
Jujur, terbuka, menasar, tidak berlebihan, tidak rumit
Kebaikan (goodness)
Positif, bernilai, sesuai dengan yang diharapkan
Teratur (order)
Rapi, terencana, mengikuti aturan, seimbang
Kemandirian (self sufficiency)
Otonom, menentukan diri sendiri, tidak tergantung
Kemudahan (effortlessness)
Ringan, tanpa usaha, tanpa hambatan, bergaya
Kesempurnaan (perfection)
Mutlak, pantas, tidak berlebihan dan tidak kurang, optimal
Kelengkapan (completion)
Selesai, tamat, sampai akhir, puas terpenuhi, tanpa sisa
Berisi (richness)
Kompleks, rumit, penuh, berat, semua sama penting
Hukum (justice)
Tidak berat sebelah, menurut hukum, yang seharusnya
Penyatuan (dicotomy/transcendence)
Menerima perbedaan, perubahan, penggabungan
Keharusan (necessity)
Tak dapat ditolak, syarat sesuatu harus seperti itu
Kebulatan (wholeness)
Kesatuan, integrasi, kecenderungan menyatu, saling berhubungan
Kebenaran (truth)
Kenyataan, apa adanya, faktual, tidak berbohong

Kebutuhan neukrotik

                Kepuasan kebutuhan hirarkis (konatif, estetik, dan kognitif) menjadi dasar dari kesehatan fisik dan psikis seseorang, dan frustasi karena kegagalan memperoleh kepuasan akan menimbulkan gangguan, penyakit pada taraf tertentu. Maslow mengemukakan, manusia masih mempunyai kebutuhan yakni kebutuhan neurotik, yang bekerja terpisah dari kebutuhan lainnya. Frustasi karena kebutuhan hirarkis tidak terpenuhi, dalam keadaan yang ekstrim dan berjangka lama dapat berubah menjadi kebutuhan neukrotik.
                Kebutuhan neukrotik bersifat nonproduktif, mengembangkan gaya hidup yang tidak sehat, gaya hidup yang tidak memiliki nilai dalam kaitannya dengan perjuangan mencapai aktualisasi diri, gaya hidup reaktif, berperan sebagai kompensasi dari kebutuhan dasar yang tidak tepenuhi.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar